Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membangun sebanyak 70 unit rumah relokasi bagi warga Desa Kurau yang terkena dampak dari program penataan kawasan kumuh di bantaran sungai.
"Pembangunan sebanyak 60 unit rumah itu akan kita realisasikan tahun ini dan sudah dilakukan pendataan,' kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Jumat.
Pada 2024, Pemkab Bangka Tengah sudah merampungkan pembangunan rumah relokasi layak huni sebanyak 119 unit di dua titik lokasi dan sudah dilakukan serah terima dengan warga yang menempatinya.
"Tahun ini program pembangunan rumah relokasi dilanjutkan dan sudah didata sebanyak 60 unit akan dibangun dengan menggunakan anggaran APBN dan APBD," ujarnya.
Rumah relokasi yang akan dibangun itu diperuntukkan bagi warga yang rumahnya memang sedikit jauh dari pinggir sungai, namun masih dalam zona kawasan kumuh.
"Sebanyak 60 unit rumah yang akan kita bangun yaitu untuk warga yang rumahnya memang agak jauh dari bantaran sungai namun masih terdampak dari program penataan kawasan permukiman kumuh," ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Fani Hendra Saputra mengatakan pembangunan sebanyak 119 unit rumah sudah dirampungkan.
"Rumah tersebut sudah dilakukan serah terima dengan warga dalam kondisi buka kunci karena rumah tipe 36 itu sangat layak huni," ujarnya.
Sementara rumah lama yang sebelumnya dibangun warga di bantaran Sungai Kurau sudah dilakukan pembogkaran.
"Warga terdampak sudah kita relokasi di tempat yang baru dengan hunian lebih layak, lingkungannya lebih sehat dan representatif," ujarnya.